Robert

Rabu, 30 Oktober 2013

Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGENDALIAN

 

Pengendalian adalah sebuah kegiatan yg dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan berjalan sesuai dengan rencana dan aturan yg telah ditetapkan.

Ruang Lingkup Pengendalian SIA
 
  • Ruang lingkup Implementasi aplikasi Sikompak pada Bagian Akuntansi/Pembukuan meliputi pencatatan dan pengolahan data atas transaksi keuangan yang meliputi penjurnalan, posting hingga menghasilkan laporan keuangan perusahaan (General Ledger System).
  • Ruang lingkup Sistem Informasi Aktiva Tetap dan Persediaan terdiri dari mutasi penambahan dan pengurangan pada aktiva tetap dan persediaan serta perhitungan penyusutan dan nilai buku aktiva tetap.
  • Ruang Lingkup implementasi Billing System yang  telah terkomputerisasi terdiri dari beberapa sub-sistem antara lain sub-sistem penyambungan baru, sub-sistem administrasi rekening, sub-sistem pelayanan pelanggan (customer service) dan sub-sistem penagihan dan penerimaan kas.


ANCAMAN - ANCAMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :
  1. Kebakaran atau panas yang berlebihan
  2. Banjir, gempa bumi
  3. Badai angin, dan perang 
Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :
  1. Kegagalan hardware
  2. Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik.
  3. Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi. 
Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
  1. Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia
  2. Kesalahan tidak disengaja karen teledor
  3. Kehilangan atau salah meletakkan
  4. Kesalahan logika 
Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :
  1. Sabotase
  2. Penipuan komputer
  3. Penggelapan

KONSEP DAN LANGKAH PENGENDALIAN SIA


Konsep SIA
Konsep yang dipelajari dalam sistem akuntansi manual tetap diperlukan karena apa yang dikerjakan oleh komputer tetap mengikuti konsep yang digunakan dalam sistem akuntansi manual. 

Laporan seperti daftar piutang, daftar utang dan laporan interim dapat disusun dan dicetak setiap saat dengan segera. Kalau data penyesuaian telah dimasukkan dalam komputer maka laporan keuangan akhir dapat segera dicetak. Oleh karena itu, dalam sistem komputer tidak diperlukan lagi kertas kerja seperti pada sistem manual. 

Perlu dicatat bahwa konsep pelaporan keuangan tidak dapat diganti oleh komputer, yang dapat diganti dengan komputer adalah proses pengolahan datanya. Oleh karena itu, bagian akuntansi yang mengolah data dengan komputer sering disebut dengan bagian Electronic Data Processing (EDP) yang selain mengolah data akuntansi bagian ini juga mengolah data perusahaan yang lain.

Langkah Pengendalian SIA

Terdiri dari struktur organisasi dan prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang berkaitan dengan pengamanan aktiva dan dapat dipercayanya catatan financial, dan konsekuensinya, organisassi, prosedur,dan catatan-cataan itu disusun untuk memberikan jaminan yang cukup dalam arti :
  • Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan pengesahan (otorisasi) manajemen yang umum maupun yang khusus.
  • Transaksi-transaksi dicatat untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip auntansiyang umunya diterima atau kriteria-kriteria lain yang perlu untuk laporan-laporan tersebut dan menunjukkan pertanggungjawaban atas aktiva.
  • Access(penggunaan) aktiva hanya diperbolehkan bilasesuai dengan otorisasi manajemen.
  • Tanggung-jawab atas aktiva (menurut catatan) dibandingkan dengan aktiva yang ada setiap waktu tertentu dan diambil tindakan yang perlu bila ada perbedaan-perbedaan
 
Pengendalian Resiko

Akuntan memainkan peran yang penting dalam membantu manajemen mengontrol bisnis dengan mendesain system pengendalian yang efektif dan mengevaluasi system yang ada untuk memastikan bahwa system tersebut berjalan dengan efektif.

Identifikasi Ancaman . Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini :
  • Strategis (contoh : melalukan hal yang salah)
  • Operasional (contoh : melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah)
  • Keuangan (contoh:adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau pembutana kewajiban yang tidak tepat)
  • Informasi (contoh menerima informasi yangsalah atau tidak relevan, system yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan)
Perkiraan Risiko Beberapa ancaman menunjukan risiko yang lebih besar karena probabilitas kemunculannya lebih besar. Misalnya , perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan computer daripada serangan teroris, dan pegawai lebih mungkin melakukan kesalahan yang tidak disengaja daripada melakukan tindakan penipuan secara sengaja.


Perkiraan Pajanan (Exposure), kerugian potensial. Risiko gempa bumi mungkin kecil, tetapi pajanannya dapat sangat besar, gempa dapat menghanurkan perusahaan dan menyebabkan kebangkrutan. Risiko dan pajanan harus diperhitungkan bersama-sama, karena apabila salah satu meningkat, maka baik materilitas ancaman maupun kebutuhan untuk melindunginya akan meningkat.


Identifikasi Pengendalian. Manajemen harus mengidentifiksi salah satu atau beberapa pengendalian yang akan melindungi perusahaan dari setiap ancaman. Dalam mengevaluasi keuntungan prosedur pengendalian internal tertentu, manajemen perlu mempertimbangkan kefektifan dan waktunya. 
Apabila semua factor yang lainnya sama, maka pengendalian untuk pencegahan akan lebih baik daripada pengendalian untuk pemeriksaan. Akan tetapi apabila pengendalian untuk pencegahan gagal, maka pengendalian untuk pemeriksaan penting untuk menemukan masalah, dan pengendalian korektif membantu mengatasi masalah tersebut, Jadi, pengendalian untuk pencegahnan, untuk pemeriksaan, dan korektif saling melengkapi, dan system pengendalian internal yang baik perlu menggunakan ketiga-tiganya.
 
 
Pengawasan Kinerja
 
Seluruh poses harus diawasi, dan perubahan dilakukan sesuai dengan dengan kebutuhan.  Melalui cara ini, sistem dapat beraksi secara dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan.