Aku berjalan menuju tempat yang aku sendiri tidak tahu dimana aku harus berhenti. Hembusan angin malam yang begitu menusuk tulang ku terus menemani perjalananku. Oh Tuhan cara agar negeriku tercinta ini dapat makmur dan damai. Aku hanya lah orang kecil yang tidak mempunyai arti apa - apa di banding mereka yang duduk di kursi parlemen.
"duduk di kursi parlemen?? percuma kalau kerja nya hanya menghabiskan uang rakyat demi kesenangan pribadi" pikirku dalam hati.
Sambil terus bergumam aku melanjutkan perjalanan yang tidak tahu kemana tujuan terakhirku.
"Indonesia kenapa begini miris nasibmu. Para pejuang yang rela mati demi Kemerdekaan Indonesia sekarang tidak ada arti nya lagi karena tikus - tikus dan pembohongan publik." pikirku.
Setelah itu aku memutuskan untuk kembali ke rumah dan beristirahat.
kringg... kringg....
Alarm ku berbunyi waktu menunjukan pukul 05.00 wib aku bergegas dari tempat tidurku menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah mandi aku segera sarapan dan bersiap - siap berangkat ke kampus. Perkenalkan namaku Reno, aku seorang mahasiswa yang sedang mencari ilmu di sebuah Perguruan Tinggi Ternama di Daerah Depok. Aku terlahir dari keluarga sederhana dengan kondisi seadanya. Aku memang sedikit jengkel dengan pemerintahan di negeriku tercinta ini yang menurutku sangat kurang disiplin dengan berbagai hukum yang berlaku untuk semua kalangan kecuali "mereka yang duduk di kursi parlemen".
Aku berkata demikian karna aku sering kali melihat di media - media cetak maupun elektronik, bagi mereka yang duduk di kursi parlemen melakukan tindak kejahatan hanya di berikan sanksi sedemikian rupa, sedangkan mereka yang hanya membunuh 1 / 2 orang di kenakan hukum lebih berat. Ya, aku memang bukanlah seorang yang di pandang di sini, ibarat kata aku hanya lah sampah yang memenuhi tempat ini. Namun dari semua itu aku berpikir untuk terus mengembangkan ilmu yang ada di dalam diriku hingga suatu saat nanti aku dapat di pandang di Indonesia ku ini sebagai sosok orang yang dapat memberi perubahan positif untuk Indonesia sebagai bentuk Kecintaanku Terhadap Tanah Air. Jika impian ku terwujud nanti aku akan membuat beberapa fasilitas umum untuk Indonesia, dan menjadikan Indonesia ini menjadi terpandang di segala penjuru dunia.
Indonesia adalah negara kesatuan dengan berbagai suku bangsa dan etnis yang di satukan dengan Bhinekka Tunggal Ika yang berarti berbeda - beda namun tetap satu. Negera tempat dimana aku di besarkan, dimana aku mendapat berbagi pendidikan, dengan berbagai kebohongan dan kecurangan yang di lakukan oleh oknum - oknum tertentu namun semua itu tidak ada yang perduli bahkan mereka yang bertugas untuk memberantasnya. Sedih hatiku melihat semua itu terjadi, memang selama ini aku tidak begitu memperhatikan namun akhir - akhir ini pikiran ku selalu tertuju pada politik yang ada di Indonesia. Dimana letak Merdeka nya Indonesia jika penduduk nya sendiri pun masih di jajah oleh petinggi - petinggi negara.
Andai semua petinggi memikirkan rakyat bukan memikirkan kesenangan semata mungkin sekarang Indonesia menjadi negara yang cukup solid.
Andai semua keadilan di Indonesia bisa di tegakkan dengan baik, mereka yang bersalah di hukum sesuai kesalahan mungkin sekarang Indonesia bisa menjadi negara kaya.
Apalah arti setiap 17 agustus kita berdiri di bawah tiang bendera mengibarkan Sang Merah Putih memberi hormat dan menyanyikan lagu Kebangsaan tapi rasa cinta kita terhadap negeri ini tidak ada.
Jika Tuhan memberikan kesempatan untukku, aku akan mencoba merubah Indonesia menjadi lebih baik walau harus di jauhi oleh orang banyak bahkan sampai titik darah terakhirku. Apapun akan ku lakukan demi Indonesia tercinta. M E R D E K A.
- T A M A T -